Kamu Rumit
Memangnya suatu keharusan untuk kamu membalas story whatsappku setiap bulan? Yah, kamu tahu sendiri aku orangnya baperan, terlebih tentang kamu. Sudah setahun lebih loh kamu rutin membalas story whatsappku minimal sekali dalam sebulan. Kamu sadar tidak? Sengaja atau bagaimana? Atau mungkin bagimu itu hal yang biasa. Ah, dasar lelaki egois. Datang dan pergi sesuka hati. Kadang seakan begitu peduli, kadang tak peduli sama sekali. Entah apa yang ada di kepala dan isi hatimu. Manusia memang senang menerka-nerka lalu membuat diri sendiri kecewa. Setelah kupikir, mempertahankan perasaan ini hanya karena balasan story darimu memanglah kebodohan hakiki. Sudah jelas tidak ada indikasi kamu menyimpan hati bahkan meski kadang seakan peduli. Entah apa yang aku tunggu. Mungkin sepucuk surat undangan pernikahan. Ah, klise sekali. Kamu pernah bilang aku orang yang terlalu menggebu dalam perasaan semacam itu. Padahal perasaan itu adalah rasa paling tulus yang aku punya. Kamu mana tahu...