100 Hari

Ternyata sudah 100 hari berlalu ya, pak. Masih teringat jelas bagaimana sosok tegas dan hangat itu terbaring lemas dan dingin di depanku. Semoga njenengan selalu diberikan tempat terbaik oleh-Nya. Aamiin. Ikhlas memang seberat itu ya, pak?! Tapi aku selalu berusaha kok. Masih terus berusaha. Meski entah berapa tahun ke depan pun aku masih saja sering menangis ketika mengingat njenengan. Meski ketika beberapa hal seolah rasanya lebih berat dan aku berpikir bahwa "andai saja bapak masih di sini" . Semoga semua usahaku dalam mengikhlaskan tidak memberatkan bapak di sana. Bapak sudah tidak sakit lagi, bapak sudah tenang, bapak sudah dapat tempat yang terbaik, bapak dikumpulkan dengan orang-orang baik, bapak selalu dalam penjagaan-Nya, itu cukup. Biarlah dunia dan isinya yang ramai dan kacau jadi tanggung jawabku. Aku kuat kan, pak. Karena itu Allah memberi takdir ini padaku?! Rumah tanpa bapak ternyata sedikit berantakan. Rasanya biasa saja waktu bapak masih di sini. Tapi waktu b...