Tepat?!

Kadang aku merasa egois sekali ketika hati kecilku merengek sendiri ingin selalu ditemani, ingin selalu diperhatikan, ingin selalu diprioritaskan. Padahal lelaki yang sedang menemaniku saat ini telah menyerahkan seluruh waktu luangnya untukku. Dia yang selalu menyempatkan kabar dan ucapan-ucapan manisnya di sela segala kesibukan di jalan menuju mimpinya? Bukankah sangat egois jika aku meninggalkannya di tengah perjalanan karena ingin bertaruh pada hal yang seakan terlihat lebih mudah? Padahal bisa saja ini juga bukan jalan yang dia sukai. Bisa saja ini juga jalan yang memberinya banyak resiko dan kekhawatiran. Tapi dia memilih percaya dengan mengirim foto kegiatannya padaku alih-alih mengabari ibunya? Dia yang selalu pandai menjaga agar tidak melukai dan menenangkan segala pemikiran buruk di kepalaku. Lalu bentuk cinta seperti apalagi yang kuinginkan? Atau bukan ini yang aku butuhkan? Bukankah aku mampu kemana-mana sendiri tanpa ditemani? Bukankah lebih baik melihatnya sibu...