Aku menyukaimu, tapi....
Iya, aku menyukaimu. Meski sekeras apa aku menolak perasaan ini. Meski aku tahu layaknya cerita ini berakhir bagaimana. Tapi urusan perasaan, itu di luar kendaliku. Ibuku, teman-temanku, sudah jera menasehatiku. Bahwa ketika perempuan lebih banyak memberikan perasaan dibanding laki-laki, itu tidak baik. Aku tahu. Aku paham. Bahkan saat ini aku mulai meragu. Apa benar kamu yang aku mau?? Apa benar kamu yang dituliskan Tuhan untuk menemani masa-masa sulitku?? Karena hingga detik ini saja, yang kutahu kamu memang be rsikap baik ke semua orang. Tidak ada bagian spesial untukku. Entah darimana datangnya asumsi bahwa ada yang berbeda dengan perlakuanmu padaku. Salah di aku yang terlalu banyak menaruh harap, meski sudah tidak lagi kusimpan harapan itu. Terlalu berat. Iya, aku tahu diri. Hanya gadis kecil yang terlalu banyak menaruh perasaannya di sembarangan tempat. Melakukan hal-hal ceroboh yang banyak kusesali di kemudian hari. Kalau memang tidak ada rasa, harusnya ka...